Melansir dari Kosmo Online, Kamis (5/11/2020) sang istri meninggal dunia karena mengidap kanker usus.
Seorang istri bernama Wan Zainun Wan Chik (84) meninggal pada pukul 6:48 pagi.
Sedangkan suaminya bernama Wan Yahya Wan Husein (87) menghembuskan napas terakhirnya 15 jam kemudian tepatnya pukul 21:40 karena infeksi paru-paru.
Wan Zainun meninggal dunia di RS Sultanah Nur Zahirah, Kuala Terengganu.
Sedangkan suaminya meninggal di rumahnya di Taman Dato ‘Abdul Rahman, Kuala Berang, Terengganu, Malaysia.
Putri tertua dari pasangan suami istri ini bernama Wan Rahimah (63) mengatakan kesehatan kedua orang tuanya mulai menurun bulan lalu.
Wan Yahya dan Wan Zainun bersama anak-anaknya (Kosmo!)
Terangnya sang ayah menderita masalah paru-paru pada 15 Oktober, sebelum ibunya dirawat di rumah sakit setelah didiagnosis menderita kanker usus, lima hari kemudian.
“Ayah sangat sedih dan terlihat telah kehilangan separuh hidupnya setelah ibu dirawat di rumah sakit.
Hubungan mereka sangat erat bagai kepiting,” sebut anak pasangan suami istri.
Sebelum istrinya meninggal, anak mereka sempat membawa Wan Yahya ke rumah sakit menjenguk sang istri.
“Sebelum ibu meninggal dunia, kami membawa ayah menemui ibu.
Dalam pertemuan terakhir hampir satu jam, ayah saya mengenggam erat tangannya dan memandangi wajah ibu dalam-dalam sambil menangis,” terang anak.
Ia turut menambah, air mata ayahnya kembali menetes setelah ibunya dinyatakan meninggal dunia.
Menurut anak pasangan suami istri ini, Wan Rahimah, meski dalam keadaan sakit, ayahnya yang menderita gangguan saraf menguatkan semangatnya untuk menghadiri pemakaman istrinya di Pemakaman Islam Jalan Pusara, Kuala Berang pukul 15:00 waktu Malaysia.
“Kami tidak menyangka, ayah turut meninggal dunia setelah ibu meninggal.
“Jenazah ayah dikuburkan di area pemakaman yang sama, meski kaget dengan kepergian dua orang tua sekaligus, kami menerima dengan baik karena ini telah di atur Allah,” ujarnya.
Kata Wan Rahimah, orang tuanya adalah pasangan yang romantis dan tidak pernah bertengkar hebat.
“Mereka selalu membuat keputusan bersama selama 64 tahun usia pernikahan,” ujarnya.
Wan Rahimah mengatakan orang tuanya membesarkan lima anaknya.
Selain itu pasangan suami istri ini pemilik toko ritel dan rempah-rempah sejak tahun 1970-an sampai diwariskan bisnis tersebut pada anak-anaknya tahun 2008.
Setiap pasangan suami istri menginginkan hidup bersama hingga usia tua.
Mereka yang saling mencintai selalu mengedapkan keharmonisan daripada meninggikan ego masing-masing.
Rela berlapang dada dengan berbagai perilaku pasangan yang tidak disukai.
Sebagaimana pasangan suami istri satu ini, sebutan cinta sehidup semati telah mereka buktikan.
Seperti yang diungkapkan oleh sang anak, orang tua mereka selalu mendiskusikan apapun berdua, serta tidak pernah mengalami pertengkaran hebat.
Cerita Serupa
Cerita ini diposting oleh akun facebook Yuni Rusmini, berikut postingannya:
Masya Allah…
Cinta sehidup semati ternyata bukan sebatas kalimat.
Tapi ada di dunia nyata.
KISAH NYATA CINTA SEHIDUP SEMATI DI TANAH MAKASSAR.
Cinta sehidup semati mungkin pas disematkan untuk pasangan suami istri di Makassar ini.
Sepasang suami istri di Makassar, yakni kakek H Batry Selkam dan nenek Hj Maimunnah Yunus meninggal di waktu yang hampir bersamaan, pada Minggu 5 Agustus 2019.
Maimunnah Yunus, meninggal dunia pada Ahad 4 Agustus 2019, pukul 13.30 Wita kemarin.
Setelah itu, sekira 12 jam kemudian sang suami Batry Selkam menyusul berpulang pada pukul 01.40 WITA, Senin 5 Agustus 2019.
Pasangan suami istri ini diemayamkan di rumah duka Jalan Cakalang 6 Tinumbu, Makassar.
Jenazah kedua pasutri ini dimakamkan di Pangkep hari ini.
#smg husnul khotimah buat pasutri ini… Amin yarroballalamin ???? ????
#yunirusmini fb
Terlepas kejadian ini semua, yg jls hidup mati rejeki jodoh semua hanya rahasiaNya dan yg terbaik buat umatNya ????
Posting Komentar
Posting Komentar